Nama : Marisa Gracia Bakara
Npm : 17025010068
Kelas : Agroteknologi C
Kelompok : C 2
Tugas : Resume Jurnal SIG
Analisis Spasi Temporal Tren Penggunaan Lahan dan Perubahan Penutupan Lahan Terhadap Temperatur Berdasarkan Data Penginderaan Jauh di Kota Malang
(Spatio Temporal Analysis Trend of Land Use and Land Cover Change Against Temperature Based on Remote Sensing Data in Malang City)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai land use or land cover change (LULC) terhadap Suhu Berdasarkan Data Penginderaan Jauh pada tahun 2003-2013. Penelitian ini menggunakan pendekatan temporal spatio dengan menggunakan data penginderaan jauh digital.
Kota Malang adalah salah satu kota di Jawa Timur yang
terletak di ketinggian 400-500 meter di atas permukaan laut yang memiliki poin
penting
dalam pengembangan pendidikan, pariwisata, dan industri. Dari tahun 2005 hingga
2009 terjadi peningkatan pada area perumahan seluas 14,19 Ha (10,63%). Suhu
rata-rata harian lahan kota Malang adalah 23,83 ° C, pemukiman 25,21 ° C dan
26,77 ° C untuk lahan industri. Kondisi ini disebabkan
oleh bahan penggunaan lahan atau tutupan lahan
memiliki daya serap yang berbeda dan penyimpanan panas yang berbeda sehingga
akan mempengaruhi suhu di sekitarnya.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei,
yang berarti bahwa penelitian ini berupaya mengumpulkan sejumlah besar data
pada saat yang bersamaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
perubahan penggunaan lahan atau tutupan lahan
terhadap suhu permukaan di Kota Malang. Parameter penggunaan lahan atau
tutupan lahan digunakan untuk membangun lahan, lahan terbuka dan vegetasi.
Tren perkembangan Kota Malang secara spasial dari
tahun 2003 hingga 2013 telah berkembang ke barat dan tenggara. Dari data peta
diatas tampak jelas bahwa banyak perubahan lahan menjadi lahan yang dibangun
yang merupakan pemukiman vegetasi. Pesatnya pertumbuhan permukiman ini
disebabkan banyak investor properti residensial sedang mengembangkan bisnisnya
terutama di daerah pedesaan yang biayanya relatif murah dan berudara sejuk.
Interpretasi penggunaan lahan atau tutupan
lahan menunjukkan ada pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan lahan atau
perubahan tutupan lahan di Kota Malang pada tahun 2003 dan 2013. Perubahan suhu
secara horizontal meningkat sejalan dengan perubahan LULC di Malang Barat dan
Malang Timur yang didominasi oleh perubahan suhu panas. Suhu meningkat dari
panas menjadi sangat panas terkonsentrasi di pusat kota yang meliputi bagian wilayah
kota (PCR) Malang Tengah dan Malang Timur
Laut . Temperatur dan suhu yang sangat panas pada tahun 2003
berkembang dengan luasan yang cukup sempit yang terkonsentrasi di pusat kota Malang
yaitu Kecamatan Klojen. Pada 2013 suhu panas
dan sangat panas berkembang ke Utara dan Timur Laut. Daerah yang mengalami
perubahan suhu panas dan sangat panas didominasi oleh penggunaan lahan area
pertokoan, permukiman, jalan dan kawasan industri. Hal ini berarti bahwa area
tersebut memiliki aktivitas manusia yang tinggi. Sementara suhu udara dingin
didominasi oleh karakteristik penggunaan lahan seperti vegetasi dan hutan kota
dan pertanian campuran yang dominan ditemukan di Malang Timur dan Tenggara. Hal
ini sejalan dengan penelitian Fall, Soulemane.et. Al. 1996 dari penelitian
mereka mengemukakan bahwa perubahan suhu selain dipengaruhi oleh perubahan
LULC, dalam skala mikro juga disebabkan oleh aktivitas manusia di darat yang
dapat menyebabkan efek rumah kaca.
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perubahan tutupan lahan mempengaruhi
pola spasial dari distribusi temperatur di Kota Malang. Selama periode 2003
hingga 2013, terjadi pengurangan luas tutupan vegetasi dalam jumlah besar,
yaitu
-2091,47 Ha dan penambahan pembuatan lahan untuk pemukiman, industri, perkotaan
sebesar 2626,08 Ha di Kota Malang. Perubahan itu cenderung diikuti dengan
peningkatan area tiga kelas suhu tertinggi yaitu kelas suhu yang sangat panas,
panas dan hangat. Oleh karena itu, untuk mengurangi suhu tinggi di daerah
tersebut terutama di daerah perkotaan, keberadaan vegetasi seperti pohon
diwujudkan menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH)
atau hutan kota
sangat diperlukan. Menurunnya jumlah vegetasi seperti pohon di suatu daerah dan
penambahan penggunaan lahan akan mempengaruhi kondisi suhu di wilayah tersebut.
Keseimbangan antara tingginya aktivitas manusia di suatu daerah dengan sejumlah
besar vegetasi seperti pohon harus dihitung dengan benar. Hal ini terkait
dengan memaksimalkan perencanaan penggunaan lahan dalam Rencana Tata Ruang
Wilayah (RSP) dan fungsi pengawasan khususnya di Kota Malang yang dapat
menciptakan kondisi suhu yang ideal sehingga Kota Malang tetap menjadi kota
yang sejuk dan nyaman untuk ditinggali.
Berikut isi PPT Resume yang dibuat Dan Jurnal Yang Digunakan :
Berikut isi PPT Resume yang dibuat Dan Jurnal Yang Digunakan :
Sumber Jurnal : https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877042816307510
Akses PPT untuk di download : https://drive.google.com/file/d/1k7twq26OOyrUGF1T4b6AcQBgHpSBZkV5/view?usp=sharing
Akses Jurnal untuk di download : https://drive.google.com/file/d/1o4an02cqWRycZRdteWtg68InAYyDUlMZ/view?usp=sharing
Daftar Pustaka :
Akses PPT untuk di download : https://drive.google.com/file/d/1k7twq26OOyrUGF1T4b6AcQBgHpSBZkV5/view?usp=sharing
Akses Jurnal untuk di download : https://drive.google.com/file/d/1o4an02cqWRycZRdteWtg68InAYyDUlMZ/view?usp=sharing
Daftar Pustaka :
Purwanto, Dwiyono
Hari Utomo., Bharadhian Rizki. 2015. Spatio Temporal Analysis Trend of
Land Use and Land Cover Change Against Temperature Based on Remote Sensing Data
in Malang City. International Conference. Procedia - Social and Behavioral
Sciences 227 ( 2016 ) 232 – 238.
http://www.upnjatim.ac.id/http://agrotek.upnjatim.ac.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar